Jakarta, Strategydesk - IHSG mendapatkan sentimen negatif dari kondisi teknikal menunjukkan signal reversal, laporan Moodys’s Investor Agency menempatkan 10 bank Indonesia untuk kemungkinan penurunan rating hutang. Selain itu, isu global yang negatif seperti: projeksi penurunan pertumbuhan ekonomi AS oleh the Fed, komentar negatif Ex Chairman Fed Greenspan bahwa pasar perumahan AS masih berada dalam krisis dan bank di AS masih memerlukan tambahan dana yang besar, dapat membebani potensi kenaikan IHSG hari ini. Meski IHSG masih berada dalam kondisi teknikal uptrend jangka pendek. Analis asing kembali meng-upgrade rekomendasi Indonesia sebagai tujuan investasi oleh investor di emerging markets seperti dalam survei Merrill Lynch dan BNP Paribas, kenaikan harga minyak (menjelang OPEC Meeting; 28/05), pembagian dividen emiten, seharusnya memberikan keuntungan kepada saham komoditi, industri, saham grup Bakrie & grup Astra, TLKM , PTBA yang memiliki isu positif.
Kenaikan saham grup Astra (AALI, ASII, UNTR), INDF, BMRI yang baru-baru ini mendapatkan isu positif (pembagian dividen & upgrade target harga saham) dan komoditi (energi: PGAS, MEDC, ENRG) berkat imbas harga minyak melampaui $ 60/barel hari Rabu (20/05), gagal menguatkan IHSG. IHSG terkoreksi tipis berkat lebih dominannya aksi profit-taking di sejumlah saham grup Bakrie, perbankan (spekulasi Moodys’s), komoditi logam dan telekomunikasi, menjelang liburan Kenaikan Isa Al Masih dan adanya technical rejection (61.8% fibonacci expansion di tertinggi 1,907), mendorong IHSG ditutup di level 1,885.722, melemah 0.294 poin (0.02%). Total nilai transaksi tercatat Rp 6.051 triliun. Kenaikan di sejumlah indeks regional Asia, diacuhkan investor saham lokal. Investor asing membukukan net buy Rp 243.025 miliar dari net buy Rp 506.388 miliar (19/05).
Indeks saham MSCI Asia-Pacific terkoreksi kemarin, berkat imbas penguatan yen Jepang terhadap dolar dan the Fed men-downgrade prediksi ekonomi AS tahun ini. Meski laju penurunan indeks Asia, dapat dibatasi penguatan saham pertambangan & energi karena harga minyak mencapai tertinggi $ 62.04/barel.
Ulasan Teknikal
(Klik grafik untuk memperbesar)
IHSG kembali mendapatkan signal teknikal bearish reversal minor, dari pola candle doji star, technical rejection dari 61.8 fibonacci expansion di 1,907 dan indikator ADX yang menunjukkan kekuatan kenaikan baru-baru ini terlihat lemah guna mencapai target 1,950. Potensi penurunan untuk mengisi runaway gap (di kisaran 1,850an) masih terbuka, karena indikator stochastic dan MACD berada dalam kondisi overbought. Meski laju penurunan terbatas karena IHSG berada dalam diagonal triangle uptrend, dengan support di 1,831 (5-day MA & 161.8 FE))/1,820 (10-day MA). Trend masih bullish, selama ditutup diatas uptrend line di 1,737 target 1,950 (50% Fibonacci Retracement)/2,160 (50.0% FR), mendukung analisa Elliot wave, saat ini dalam proses siklus impulse wave 5 dalam siklus koreksi wave intermediate 4 dalam subwave B.
Resistance : 1923.73/1914.23/1904.72/1896.61. PP 1888.49
Support : 1878.99/1861.37/1853.25/1835.63/1818.01
Rekomendasi
(Klik tabel untuk memperbesar)